Tulisan ini merupakan dedikasi saya terhadap Sumiyati binti Ali Hadiwardoyo. Budhe, ibu kedua, serta kerabat yang mewarnai masa kecil saya untuk tumbuh menjadi seperti sekarang. Beliau meninggal pagi ini, jam 2 dini hari, dibersamai dengan penyakit yang telah bertahun-tahun di derita-nya. Bahwa memang kematian lebih baik daripada menderita seumur hidup. Tentang bagaimana perjuangannya, tentang bagaimana beliau berjuang untuk tidak merepotkan lagi anggota keluarganya.
Tentu manusia tidak akan luput dari kesalahan yang membersamai dalam kehidupannya. Kehidupan memang kejam, namun justru dalam kehidupan itulah pembelajaran tentang manusia dipertemukan. Bahwa kematian adalah jalan terbaik untuk beliau, untuk bertemu dengan sesepuh yang telah mendahului. Apa yang hadir dalam kematian adalah kesadaran bahwa kehidupan tidaklah ada yang abadi. Apa yang akhirnya diperjuangkan akan diakhiri dengan menghadap kiblat untuk membentuk konstruksi kehidupan itu sendiri. Semua tidak akan ada artinya, tidak akan ada manfaatnya ketika kita melakukan hanya sekedar mencari eksistensi diri saja.
Benar, bahwa kita tahu akan mati kapan? Bukankah kita akan mati dengan cara masing-masing. Tentu kehidupan juga akan memberikan pengajaran tentang kehidupan itu sendiri. Selamat jalan Budhe, semoga kita semua dipertemukan dengan keadaan yang lebih baik.