Bekerja Sesuai Porsi

Setelah submit Tertutup, adalah hari-hari penuh penantian. Penuh dengan kehidupan yang belum tau apakah akan baik atau tidak. Masih ada jurnal untuk Prof Dwi, dan juga file presentasi untuk tertutup nanti. Apakah nantinya akan sesuai dengan konstruksi berfikir atau tidak, sepertinya aku lebih tidak peduli untuk dapat memberikan kontribusi lebih pada wilayah yang pekerjaan ini.

Kemarin juga aku bertemu salah satu petinggi di kerajaan yang hari ini aku dapati. Dan ternyata berbeda dengan ideologi yang ditanamkan pada kerajaan ini. Berupa honor dan uang terima kasih yang tidak sertamerta menarik untuk diperjuangkan. Hanya sekedar membangun kehidupan yang baik untuk masa depan.

Betul bahwa bekerja memang seharusnya sesuai dengan porsinya masing-masing. Namun, apakah kehidupan juga akan selesai hanya dengan bekerja? Bukankah rejeki itu datang dari arah yang tidak disangka-sangka. Maka, maksimalkan saja apa yang ada, dan belajar secara maksimal apa yang seharusnya dipelajari. Tentang aturan-aturan yang tidak jelas itu, tentang kehidupan bekerja yang sesuai dengan porsi, namun idealnya bekerja bukan hanya demi gaji yang didapatkan. Lebih dari itu, kita harus memberikan yang tidak nampak sebagai penghargaan uang, dan transaksional.

Bukankah itu yang dibutuhkan orang lain, dengan bahasa yang tidak saja transaksional, tapi juga memberikan gambaran penuh dengan kehidupan yang sesungguhnya.

Leave a comment