Kita menghadapi distrupsi teknologi yang begitu masif, memberikan dampak terhadap apa yang kita hadapi berbeda pada keseharian. Tanpa kehidupan yang baik, kita akan terhidup oleh pemikiran monoton untuk digerakkan oleh teknologi. Utopia dunia penuh dengan kekuasaan manusia hanyalah utopia. Lalu, apa yang seharusnya manusia itu lakukan? Apakah sebenarnya kita benar-benar mengikuti perubahan budaya dan berada pada utopia yang sama?
Apa yang perlu didiskusikan adalah tentang bagaimana sebuah budaya hadir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pemikiran manusia. Manusia sendiri memberikan dampak terhadap perubahan budaya, namun sebagian yang lain ingin mempertahankan budaya pada porsi yang seharusnya. Memang seharusnya harus konsisten? Bukankah yang abadi adalah perubahan itu sendiri? Tentang bagaimana budaya manusia berkecimpung pada kehidupan yang nantinya memberikan dampak pada manusia itu sendiri.
Semua berpihak pada kebaikan, semua berpihak kepada apa yang lebih baik untuk masa depan. Tapi apakah utopia tentang masa depan adalah kesamaan visi yang membuat konstruksi pemikiran yang baik untuk masa depan itu sendiri? Kita berkutat pada kehidupan yang monoton, membuat utopia juga monoton, dan menutup diri untuk manusia lain. Sehingga hanya berkutat pada bayangan masa lalu untuk menjadi manusia.
Kita ini hanya sekedar bagian yang tidak terpisahkan pada masa lalu, pada kehidupan yang mungkin tidak akan baik untuk masa depan, tapi apakah mungkin budaya hanyalah budaya? Tidak lebih dari itu? Konsep utopia apa yang merubah budaya yang sebenarnya kita maksudkan untuk masa depan?