Apakah pada akhirnya kita harus mati dengan pertanyaan-pertanyaan yang hadir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan itu sendiri? Terkadang kita memahami masalah dengan baik, terkadang kita tau unsur pembentuk masalah, dan terkadang kita tau bagaimana solusi yang harus dijalani. Tapi kita juga bingung bagaimana menghadapi secara teoritik tau, tapi secara praktek kita perlu melaluinya.
![](https://akdawami.wordpress.com/wp-content/uploads/2022/12/1672299763552478244363166617827.jpg?w=627)
Apakah pada akhirnya semua pemahaman-pemahaman diri harus dinafikkan pada titik yang paling mendasar untuk kembali memahami apa yang sebenarnya terjadi. Maka justru kebijaksanaan menjadi titik balik terhadap kehidupan yang kita jalani itu sendiri. Tentang kurangnya rejeki, tentang kurangnya kebutuhan akan eksistensi, kita hanya sedang berusaha untuk menyelesaikan kehidupan. Bagaimana mengakhirinya? Kita akan kembali pada titik berfikir, kita sebagai manusia. Pada titik apa kita sebagai manusia menganggap diri kita manusia yang berifikir dan berusaha.
Memahami pola yang terjadi pada sisi yang tidak dapat dikatakan sebagai bagian kehidupan tidak akan bisa selesai hanya dengan bentuk-bentuk yang sederhana. Tentang apa yang nantinya menjadi bagian penting dalam hidup, kebijaksanaan akan menjadi senjata untuk menyelesaikan itu semua. Tentang apa yang nanti hasilnya, akan bergantung pada konstruksi pemikiran kita sendiri. Apakah itu puas? Atau ingin memperbaiki lagi?
Kita pada titik yang tidak disangka, kita hidup penuh dengan kejutan, kita hidup dengan kehidupan yang baik pada awalnya, sebagai bayi, anak-anak, bahkan sampai dewasa. Bagaimana memahami masalah dalam kehidupan yang begitu kompleks ini dengan baik kecuali hanya bagian-bagian kecil dalam hidup itu sendiri. Kita membutuhkan kebijaksanaan untuk menyelesaikannya. Tentang apa yang nantinya hadir sebagai bentuk proses, kita memahami bahwa tanpa proses kebingungan, kita hanya sekedar insan yang begini-begini saja. Tidak lebih. Maka, kebijaksanaan dibutuhkan untuk itu. Menenangkan diri, menjadi diri sendiri, dan menuju apa yang diimpikan.