Kebingungan dalam Pemahaman: Butuh Kebijaksanaan

Apakah pada akhirnya kita harus mati dengan pertanyaan-pertanyaan yang hadir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan itu sendiri? Terkadang kita memahami masalah dengan baik, terkadang kita tau unsur pembentuk masalah, dan terkadang kita tau bagaimana solusi yang harus dijalani. Tapi kita juga bingung bagaimana menghadapi secara teoritik tau, tapi secara praktek kita perlu melaluinya.

Facing problem @wirosasono 2022

Apakah pada akhirnya semua pemahaman-pemahaman diri harus dinafikkan pada titik yang paling mendasar untuk kembali memahami apa yang sebenarnya terjadi. Maka justru kebijaksanaan menjadi titik balik terhadap kehidupan yang kita jalani itu sendiri. Tentang kurangnya rejeki, tentang kurangnya kebutuhan akan eksistensi, kita hanya sedang berusaha untuk menyelesaikan kehidupan. Bagaimana mengakhirinya? Kita akan kembali pada titik berfikir, kita sebagai manusia. Pada titik apa kita sebagai manusia menganggap diri kita manusia yang berifikir dan berusaha.

Memahami pola yang terjadi pada sisi yang tidak dapat dikatakan sebagai bagian kehidupan tidak akan bisa selesai hanya dengan bentuk-bentuk yang sederhana. Tentang apa yang nantinya menjadi bagian penting dalam hidup, kebijaksanaan akan menjadi senjata untuk menyelesaikan itu semua. Tentang apa yang nanti hasilnya, akan bergantung pada konstruksi pemikiran kita sendiri. Apakah itu puas? Atau ingin memperbaiki lagi?

Kita pada titik yang tidak disangka, kita hidup penuh dengan kejutan, kita hidup dengan kehidupan yang baik pada awalnya, sebagai bayi, anak-anak, bahkan sampai dewasa. Bagaimana memahami masalah dalam kehidupan yang begitu kompleks ini dengan baik kecuali hanya bagian-bagian kecil dalam hidup itu sendiri. Kita membutuhkan kebijaksanaan untuk menyelesaikannya. Tentang apa yang nantinya hadir sebagai bentuk proses, kita memahami bahwa tanpa proses kebingungan, kita hanya sekedar insan yang begini-begini saja. Tidak lebih. Maka, kebijaksanaan dibutuhkan untuk itu. Menenangkan diri, menjadi diri sendiri, dan menuju apa yang diimpikan.

Classic Problem

Kita mulai dengan pertanyaan mendasar, apa itu masalah? Kesenjangan antara kenyataan dan harapan? Tentang apa yang sebenarnya tidak pernah didapatkan dalam pemikiran? Tentang apa yang seharusnya hadir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia? Atau permasalahan yang sering terjadi, dan umum terjadi pada kehidupan yang fana ini?

Thinking a classic problem (@wirosasono)

Apakah setiap masalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia itu sendiri? Tentang bagaimana kehidupan yang baik seharusnya. Tentang apa yang dipikirkan, tentang kebutuhan yang seharusnya bisa tercapai, hanya karena kamu tidak berusaha lebih keras? Tentang penerimaan diri. Kebenaran apa yang sebenarnya perlu diperjuangkan sebagai bagian dari pola kehidupan yang kau pelajari selama ini?

Tentang bagaimana menyelesaikan persoalan-persoalan inti yang pada akhirnya harus berujung pada ketidaksamaan terhadap pemahaman. Kesepemahaman yang terjadi pada manusia mengalami distingsi yang perlu diuraikan dan dielaborasi lebih jauh, pada titik apa permasalahan klasik akan terus terjadi. Bagaimana susunan yang baik terhadap penyelesaian pada sebuah masalah klasik?

Maka kita akan berangkat pada titik apa sebenarnya yang klasik dari permasalahan? Apakah hanya terjawab karena pada titik tertentu, kehidupan tidak menyenangkan untuk diterima atas kondisi? Atau lebih dari itu, kebutuhan yang terus menerus menghantui masa depan, menjadi ketakutan, menjadi pemikiran dangkal untuk bertindak. Untuk menyatakan bahwa kita sebenarnya tidak mampu menghadapi ini semua. Tapi bukankah kematian itu menjadi akhir dari segala masalah klasik ini?

Tuhanmu telah menciptakanmu, memberikan rejeki makan, kehidupan, tempat tinggal, dengan apa masalah klasik ini harus dianggap sebagai bagian penting. Bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan yang nantinya menjadi bulan-bulanan. Apa yang kau telah pelajari dalam beberapa tahun kehidupanmu yang begitu singkat ini tentang masalah klasik?

Bukankah ombak kehidupan dari alam ini memberikanmu pembelajaran tentang bagaimana kehidupan, bagaimana pada akhirnya kita ini mengakhiri kehidupan. Dengan apa kita harus hadir sebenarnya pada masalah klasik? Tidak juga harus benar-benar hadir, karena satu sisi kita ingin meninggalkan masalah ini, lari dari kenyataan, berangkat melalui hal baru, dan menjadi seseorang tanpa masalah. Tentu hanya kematian yang mampu menghentikannya. Maka kesabaran hanyalah sesuatu yang harus dilakukan untuk menghadapi masala-masalah klasik ini.

Me Time

Apa yang sebenarnya me time itu? Melepaskan stress sementara? Padahal, keluarga sepertinya diterjemahkan sebagai sesuatu yang harus diperjuangkan. Me Time ini sebenarnya adalah bentuk ketidakpastian bentuk, tentang apa yang menjadi titik kehidupan. Setiap harus me time, harus sendiri, harus bertemu dengan orang lain yang mungkin sefrekuensi, yang mungkin juga memberikan bentuk yang tidak terpisahkan dari keterbukaan diri terhadap masa depan. Tidak pula bangkit dari keinginan untuk lepas dari kehidupan itu sendiri. Tentang memahami siapa diri sendiri, tentang apa yang dilakukan, tentang apa yang sebenarnya menjadi penting untuk segera dikerjakan. Bagiku me time adalah ketika kita bisa memahami kehidupan tanpa harus memikirkan dampak masa depan yang menjadi akibat dari penikmatan diri.

Thanks to everything @wirosasono

Sesulit itu mendefinisikan permasalah diri dengan me time. Tidak pula bangkit dari kehidupan yang menyenangkan, bukankah kita tetap memerlukan oposisi biner untuk menyelesaikan sesuatu. Tentang apa yang sebenarnya penting untuk segera diselesaikan. Tentang sebenarnya, akan pada titik apa kehidupan yang akan dijalani. Me time menjadi bukti telah merefleksi kehidupan yang seharusnya dinikmati. Namun kenikmatan yang sesungguhnya adalah dalam keadaan tertekan, terpojokkan, serta hampir tidak ada jalan keluar.

Tapi bukankah kita harus menghadiahi diri dengan berterima kasih telah pada titik ini, bagiku ini me time. Tentang apa yang sebenarnya penting untuk dilakukan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dalam ketenggelaman keseharian. Tentang menjadi manusia, yang sebenarnya manusia, tentang apa yang sebenarnya telah merasuk dalam diri, tentang kehidupan yang terus menerus menekanmu, itulah sebenarnya me time. Bentuk me time ini akan terus berubah sesuai dengan kebutuhan diri untuk menjalani kehidupan sehari-hari.

Titik Baru Setiap Hari

Pernah menyadarikah sebenarnya kita ini semakin baru semakin hari. Semakin membawa diri pada titik dimana kita berbeda dengan hari kemarin. Kecuali ketika kita mulai membandingkan diri kita dengan orang lain. Sepertinya tidak ada yang lebih baik untuk memahami diri sebagai bagain yang tidak terpisahkan dari masa lalu. Dari hari kemarin.

New Everyday @wirosasono 2022

Titik baru ini menjadi titik penting untuk memulai kehidupan dengan baik. Tidak terjebak pada pemikiran-pemikiran ideal tentang manusia, tentang bagaimana seharusnya manusia itu berdiri. Tentang bangunan yang hari ini hadir sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan itu sendiri.

Jadi menyadari titik baru, adalah cara manusia untuk memahami siapa dirinya hari ini, akan melakukan apa. Dan pada akhirnya hanya menjadi sejarah, karena toh kita ini sedang dalam sejarah hidup kita masing-masing.

Dr.Sn. Angga Kusuma Dawami, S.Sn., M.Sn.

Tertutup. Tertutup terlewati dengan baik. Meskipun ada revisi, setidaknya itu yang bisa dilakukan untuk menyempurnakan kehidupan ini dengan gelar doktor yang telah melekat dalam pengetahuanmu. Topik WPAP membawamu pada posisi ini. Pada titik yang tidak pernah disangka sebagai doktor seni pertama yang hadir di Unindra. Sebagai pengetahuan, sebagai kehidupan yang terus menerus hadir untuk melengkapi kehidupan ini, maka, bertarunglah dengan bahagia.

Dengan sertamerta kehidupan tidak mengkhianati kehidupan yang diperjuangkan. Kita ini hanya berusaha untuk menyelesaikan kehidupan ini dengan baik. Tentu dengan segala drama yang ada di dalamnya. Apakah pada akhirnya seluruh hartamu ditukar dengan gelar ini? Ya, memang, kehidupan tidak menyenangkan untuk sekedar berkutat pada pengetahuan teknis. Tapi pengetahuan filosofis yang menyertainya dengan baik.

Long way @wirosasono 2022

Meskipun penguji ada yang keberatan dengan kehidupan yang hari ini dijalani, tapi bukankah nilai A- telah kau dapatkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari gelar doktormu. Lalu setelah ini, apa lagi? Postdoc?

Membiarkan Dunia Begini Saja

Mengapa kita harus terus menerus berusaha untuk menjadi orang lain. Menjadi apa yang orang lain katakan. Jadi biarkan dunia begini saja. Apa yang sudah terjadi, biarkan terjadi. Tentang tidak dianggap, tidak dicintai, tidak dihargai, toh pada akhirnya kita akan sendiri sebagai bagian kehidupan itu sendiri.

Let them fly @wirosasono 2022

Ya sudah, apa yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Tidak mungkin sesuatu terjadi hanya karena ada sebab dan muasalnya. Apa yang menjadi misteri, biarlah misteri. Siapa diri kita merupakan hal penting untuk diungkap sebagai bagian yang tidak teroganisir dalam otak untuk membuat konstruksi yang lebih baik terhadap kehidupan itu sendiri.

Tentang bagaimana bentuk dunia, biarkan dunia seperti alakadarnya, sebagai bagian dari eskistensi manusia tentang dunia itu sendiri. Tentang daun-daun yang tumbuh, tentang burung yang berkembang biak, tentang manusia yang semakin tidak peduli dengan apa yang ada disekitarnya. Untuk apa akhirnya anak-anak dibesarkan, apabila hanya sebagai beban dunia untuk dihadapkan pada kenyataan yang mereka hadapi.

Tentu ini terlalu naif untuk dipercayai, memang, apakah sebuah kepercayaan penting untuk dipercayai? Tentu tidak, apa yang hadir hari ini adalah anugrah terbaik untuk kehidupan yang kita tidak tau akan seperti apa akhirnya. Kita ini hanya berusaha agar dunia berbaik hati pada manusia, selebihnya, kita mengharap apa yang baik dari yang akan datang. Kita ini hanya manusia, bukan Tuhan yang memberikan segala kekuatannya untuk menjadi bagian dari makhluk hidup.

Finish The Task

:Menyelesaikan kewajiban untuk mendapatkan hak merupakan hal yang harus dilakukan manusia utnuk dapat membentuk diri sebagai bagain yang tidak terpisahkan dari kehidupan. Tugas terbentuk karena kita menyadari bahwa ada kehidupan yang harus diselesaikan dengan baik, tentu dengan penuh pertimbangan untuk menjadi manusia yang baik.

The Way @wirosasono 2022

Sekolah ini juga merupakan tugas. Tugas yang tiada henti untuk dapat dihadapi. Tugas-tugas akan selalu datang sebagai pembuktian untuk memberikan penghidupan yang lebih baik ke depan. Kemudian ada rencana tugas yang seharusnya logis untuk diselesaikan sebagai bagian dari ketubuhan tugas tersebut. Maka,menyelesaikannya adalah cara terbaik untuk menghadapi tugas baru, tugas yang mungkin tidak akan dibayangkan akan seperti apa.

Menyelesaikan kehidupan dengan tugas yang ada akan membuat sedikit tenang, tapi justru tugas-tugas berat akan datang sebagai pengganti tugas. Maka nikmatilah tugas yang ada, menikmati hari ini, dan seluruh tugas yang akan datang membuat kehidupan akan terus berjalan, dengan pikiran yang baik. Finish the task.

And get the dream comes true.

6 Hari Lagi, Betul Enam

Mungkin setelah ini, gelarmu sudah ada. Hari ke 7 merupakan hari penentuan untukmu menjadi doktor atau tidak. Aku telah pasrah pada ketentuan Allah, kalau memang ditakdirkan lulus, maka akan lulus. Apabila tidak, maka sidang pengulangan akan aku jalani sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pemikiran ini. Terima kasih tubuh, terima kasih pikiran, yang telah berkorban banyak hal. Terima kasih diri ini yang telah berjuang sampai titik ini.

Final fight @wirosasono 2022

Aku tidak tau siapa sebenarnya diriku? Apakah seorang anak, apakah seorang murid, apakah seorang pembelajar, apakah seorang guru, apakah seorang penimba ilmu sebenarnya? Aku hanya ingin menjadi Angga Kusuma Dawami, mendalami apa yang telah dihadapi dalam setiap langkah kehidupan. 6 hari lagi waktu itu akan datang, waktu diobrak-abrik kembali naskah Disertasi, waktu untuk mendapatkan gelar Doktor di depan namamu.

Bukankah ketika itu, kau akan kembali ke Jakarta untuk mengajar, tiga tahun lalu, kau minta tandantangan mas Dendi pertama kali untuk doktornya digunakan untuk rekomendasi masuk ke ISI Yogyakarta? Betul, bahwa perjuangan ini tidak akan selesai hanya sekedar menjadi bagian begitu saja. Begitu-begitu saja. Tidak, justru ini menjadi titik baru untuk mendalami pengetahuan yang hari ini terus menerus hadir.

Penelitianmu tentang Seni dan Disabilitas, Difabel. Penelitianmu tentang Branding Identity, Penelitianmu tentang AI dan segala teknologi mutakhir yang kau lupakan dalam setiap langkah sekolahmu. Bukankah kamu akan kembali ke titik itu kembali. Mendalami apa yang sebenarnya ingin kamu dalami. Apa yang akan hadir setelah kau selesai S3 ini? Pengetahuan? Pengalaman? Endapan estetik? Atau malah ketiadaan. Ya, memang kita akan tiada pada akhirnya, tapi proses menjadi tiada menjadi lebih penting untuk dipahami sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupanmu. Selamat Angga. Selamat menempuh ujian.

Hope, last hope @wirosasono 2022

Kau tidak berharap ini akan baik, tapi setidaknnya ini yang terbaik untuk melewati hari-hari menuju ujian berlangsung. Fokus untuk kerja, untuk menghidupi dan memakmurkan keluarga.

Asa dan Masa Depan

Apa yang membuat orang-orang bertahan? Apa yang menyemangati orang untuk terus hidup? Keluarga, masyarakat? Atau lingkungan? Justru asa yang menjadi bagian penting dari setiap doa-doa orang terdekat untuk masa depan kita. Kehidupan untuk masa depan membawa manusia pada titik yang sebenarnya menyenangkan untuk menjadi pengetahuan baru, tentang apa yang menjadi harapan. Mengerti tentang harapan, berarti mengerti tentang masa depan seperti apa yang akan terjadi. Kehidupan akan terus berjalan. Waktu yang membuktikan.

Future and hope @wirosasono 2022

Kita hanya pembual, pembohong yang mengatakan bahwa diri kita baik-baik saja. Tapi tidak, sekali lagi tidak, apa yang sebenarnya berkhianat, terhubung pada masa depan, menjadi asupan pengetahuan yang memberikan pengetahuan tentang kehidupan itu sendiri. Pada titik apa sebenarnya asa dapat didapatkan? Pada titik dimana keputusasaan adalah jalan terbaik untuk manusia dalam menapaki kehidupan.

Masa depan itu dibentuk diberlakukan pada kehidupan yang baik, dengan harapan yang baik pula untuk mendapati kehidupan yang tidak akan menyenangkan. Pada titik ini, sebenarnya kita hanya ingin hidup lebih baik, tidak hanya sekedar hidup, menunggu kematian, dan berakhir dengan tidak baik.

Bagian Penting dari Hidup: Bernafas

Satu hal yang disadari manusia ketika hidup adalah bernafas. Tanpa bernafas, maka paru-paru tidak bisa menyerap oksigen, tidak pula darah yang berisi karbondioksida dikeluarkan dari tubuh. Bernafas merupakan tanda manusia masih hidup. Masih memberikan kemampuan berfikirnya untuk apa yang dihidupkan dalam pemikirannya.

Breathing @wirosasono 2022

Bernafas akhirnya menjadi penentu pada manusia, penanda untuk hidup. Bernafas, dan terus memikirkan kehidupan yang belum tentu baik. Tapi dengan bernafas, setidaknya tubuh masih hidup, untuk kembali mengingat bahwa kita manusia, kita bereksistensi terhadap hidup itu sendiri, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manusia. Manusia yang bernafas akan memberikan caranya untuk hidup, hanya beberapa yang sadar untuk dapat merasakan nafas ini, selebihnya lupa bahwa dirinya manusia.

Apakah ketentuan bernafas ini patut disadari? Tidak juga, karena kebutuhan manusia yang begitu kompleks terhadap definisi-definisi manusia itu sendiri. Tentang bagaimana manusia mempersiapkan hari terakhirnya, takut terhadap kematian, dan nafas menjadi penentu oleh tenaga medis untuk menentukan apakah dia akan hidup, atau telah mati. Jika kau bertemu aku begini dengan nafas yang memburu, ambisi yang begitu menggebu, akankah kita dapat berdiskusi tentang kehidupan nafas itu sendiri? Bisakah kita menghargai nafas ini?